Oleh. Halifah

Aku melihat Malika dengan mata sembabnya, duduk di bangku belakang kelas 5. Dia tidak istirahat seperti murid lainnya. Aku menghampiri Malika, duduk di depan bangkunya.

“ Malika sedang sedihkah?” tanyaku sambil menatap mata yang masih berlinang itu

Malika mengangguk, tanpa memandangku.

“ Mereka mengatakan sesuatu lagi tentang ayahmu?” tanyaku lagi. Kali ini dia menatapku, dan air mata yang tadi tertahan mulai berjatuhan. Suara serak di tengah isak tangisnya lirih terdengar.

“ Bu Guru mungkinkah Malika akan selalu diejek seperti ini terus di sekolah? Kalau begini Malika akan berhenti sekolah,” jawab gadis kecil berambut lurus itu.

Malika termasuk murid yang pandai di kelas 5, tapi akhir – akhir ini banyak yang membullynya. Dia anak pertama dari dua bersaudara, adiknya masih kecil. Ayahnya kehilangan suaranya karena kanker tenggorokan yang pernah diderita. Memang ayah Malika dulunya adalah seorang perokok berat. Pak Suli ayah Malika bisu sejak setahun yang lalu. Setahun ini pula Pak Suli menjadi kuli panggul di pasar.

“Eh…tidak boleh punya pikiran berhenti sekolah. Malika anak pandai, anak kuat, anak istimewa. Tidak semua anak mendapatkan ujian seperti Malika. Allah tidak akan keliru memberikan ujian pada umatnya. Seperti Bu Guru juga tahu kemampuan Malika. Jika Bu Guru memberikan soal matematika yang sulit, karena Bu Guru tahu kemampuan Malika” kataku menguatkan muridku.

Malika memandangku sambil mengusap air matanya.

“ Betulkah yang dikatakan Bu Guru?” tanyanya saat isaknya sudah reda.

“ Iya anak cantik, jangan menangis lagi. Bu Guru selalu ada kapanpun untuk Malika, “ jawabku sambil mengelus rambutnya yang hitam. Malika mulai tenang, dia mengambil kotak nasi yang ada di dalam tasnya.

“ Wah….mau makan, bawa lauk apa Malika” tanyaku

“ Ini Bu Guru, sayur buatan ibu,” jawabnya seraya mengeluarkan kotak nasi dengan lauk sayur lodeh dan dua potong tempe goreng.

“ Ibumu tiap hari masak pagi ya?” tanyaku seraya memikirkan diriku sendiri yang jarang masak karena kesibukan dan anak- anakku juga jarang sarapan.

“ Ibu saya jualan, pukul 3 pagi sudah masak di dapur,” jawab Malika

“ Bu Guru mau?” tanya Malika sambil memandang ke arahku.

“ Terima kasih, Bu Guru sudah sarapan tadi,” jawabku bohong, padahal aku tidak pernah sarapan.

“ Kelihatannya enak masakan ibunya nih, boleh dong besok Bu Guru beli sayur lodehnya saja?” tanyaku pada Malika

“ Boleh dong Bu, dengan senang hati besok saya bawakan, “ jawabnya dengan tersenyum.

Aku mulai lega melihat Malika tenang sambil menghabiskan bekalnya. PR ku bukan hanya tentang Malika saja, tapi murid- muridku yang mempunyai kebiasaan membully temannya.

******

Bel masuk pertanda pelajaran akan dimulai lagi. Aku memulai percakapan di depan kelas 5.

“ Anak- anak Bu Guru punya tantangan untuk kalian!” kataku pada murid- murid

“ Tantangan apa Bu?” jawab mereka serempak.

“ Bu Guru yakin kalian pasti akan tertarik dengan tantangan ini!” kataku lagi.

“ Iya Bu, tapi apa tantangannya?” tanya Doni ketua kelas 5.

“ Besok hari Minggu atau dua hari dari sekarang, Bu Guru punya tugas untuk kalian yaitu berkunjung seharian penuh dari pagi hingga sore ke rumah temannya yang tujuannya agar kalian bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi orang lain. Nah tujuannya disini Bu Guru ingin kalian bisa berempati,” jelasku

Semua murid mulai kasak kusuk. Ada yang berbisik-bisik pada temannya.

“ Semoga Bu Guru tidak salah menduga ya anak-anak. Menurut kalian apakah, saling menghargai dan menghormati sesama teman sudah tercipta di kelas ini?” tanyaku

Kelas terlihat hening, beberapa anak yang melirik Malika di sudut kelas.

“ Belum semuanya Bu Guru,” jawab Riko

“ Apa yang membuatmu menjawab belum Riko?” tanyaku

“ Saya masih melihat anak yang bertengkar dan menangis di kelas ini Bu, “ jawab Riko

Jawaban dari Riko sepertinya disepakati oleh semua anak kelas 5. Mereka tampak mengangguk- angguk sambil menunjuk beberapa temannya.

“ Menurut kalian bagaimana kelas bisa aman, nyaman dan menyenangkan untuk belajar?” tanyaku pada semua anak.

“ Kelas yang anaknya tidak pernah bertengkar Bu!” jawab Jojo

“ Tidak saling mengejek Bu!” jawab Ita

“ Menghargai teman Bu!” Meli ikut menjawab

“ Menjaga kebersihan dan ketertiban Bu!” Deni dan Bela menjawab hampir bersamaan.

Mereka menjawab dengan hal- hal baik yang memang seharusnya dilakukan sebagai murid yang menginginkan kelas yang nyaman untuk belajar.

Tapi pada kenyataannya ada saja keributan dan pembullyan di kelas ini. Kami guru tidak bisa menyalahkan siapapun karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Pandemi covid 19 sangat besar pengaruhnya bagi dunia pendidikan.

Pembelajaran daring yang dilakukan cukup membantu guru dalam proses pembelajaran. Tapi untuk adab tingkah laku anak, kita tidak bisa mengontrolnya. Media sosial bagai pisau bermata dua, jika tidak bijak dalam menggunakannya akan berpengaruh besar pada perkembangan mental anak. Bagaimana kita bisa mengontrolnya?

“ Baiklah anak-anak pendapat kalian semuanya benar, intinya kita harus saling menghargai dan berempati pada teman, apalagi jika teman kita sedang kesusahan. Kita harus membantunya bukan malah mengejeknya,” jelasku di depan mereka.

“ Seharusnya kita berpikir jika hal itu terjadi pada diri kalian, mungkinkah kalian bisa kuat? Nah siap melaksanakan tantangan Bu Guru tadi?” tanyaku

“ Siap Bu, sepertinya seru Bu!” jawab beberapa anak serempak

“ Baiklah, tapi Bu Guru yang akan membagi kelompoknya. Harus kemana kalian minggu ini. Bagi yang belum kebagian, pasti akan kebagian Minggu berikutnya. Pesan Bu Guru, selama kalian berada di rumah temannya tidak boleh menyusahkan tapi malah harus membantu!” jelasku

“ Siap Bu Guru!” jawab anak-anak.

Sebenarnya aku tidak yakin apakah hal ini berhasil, karena tiba-tiba ide itu muncul begitu saja. Sudah lama aku ingin mengembalikan sikap saling menghargai dan sopan antar warga sekolah, khususnya di kelas 5. Tapi belum menemukan cara yang tepat dan tidak adanya waktu khusus untuk pelajaran adab ini. Selain media sosial latar belakang kehidupan keluarga sangat mempengaruhi sikap anak di sekolah.

Aku harus bekerja sama dengan orang tua dalam hal ini. Langkah awalku mungkin untuk menyikapi masalah di kelasku saja. Kalau memang membawa hasil yang baik, pasti akan aku ajukan sebagai sebuah prakarsa perubahan yang baik di lingkungan sekolah kepada Kepala Sekolah.

Akhirnya pembagian tugas untuk berkunjung seharian di rumah teman sudah selesai. Aku sengaja memberikan tugas pada Andi dan Joko berkunjung ke rumah Malika karena menurutku merekalah yang paling sering membullynya.

Sebelum itu aku mengkoordinasikan rencana tersebut pada wali murid baik anaknya yang berkunjung ataupun dikunjungi. Tampaknya semua wali murid tidak keberatan dan mendukung selama tujuannya baik demi perkembangan anak untuk menumbuhkan rasa empati.

*****

Pagi sekali Andi dan Joko sudah berada di rumah Malika, dia menyambutnya dengan baik.

“ Malika di mana ayahmu?” tanya Joko

“ Ayah pagi sudah berangkat ke pasar, bekerja!” jawab Malika

Tiba – tiba ibu Malika sudah berada diantara mereka bertiga.

“ Eh…ada anak-anak ganteng, ayo masuk jangan hanya berdiri di depan pintu. Ibu buatkan minum dulu!” ajak ibu Malika pada mereka

“ Maaf Bu, kami hanya sebentar kok! Kami pamit dulu Bu, Malika kami ke pasar dulu ya!” pamit Andi dan Joko sambil mencium tangan ibu Malika

“ Eh….kok ke pasar sih? Bukankah Bu Guru menyuruh kita di rumah?” tanya Malika yang rupanya tak sempat di dengar mereka, karena keduanya sudah berlari ke arah pasar.

Rupanya Andi dan Joko ke pasar mencari ayah Malika. Dari kejauhan tampak seorang laki-laki dengan bahasa isyarat berusaha membantu seorang ibu membawakan barang belanjaannya. Mereka menghampiri laki-laki tersebut, dan betul beliau adalah Pak Suli ayah Malika.

Setelah Pak Suli selesai membantu ibu tadi mereka tampak berbincang dengan bahasa isyarat. Rupanya Andi dan Joko berniat membantu Pak Suli bekerja. Sungguh perubahan 180 derajat, mereka benar benar melakukan pekerjaan seperti yang Pak Suli lakukan di pasar.

Menjelang sore Andi, Joko dan Pak Suli terlihat menuju rumah Malika yang sederhana namun bersih. Bu Suli menyambut suaminya dengan senang.

“ Jadi kalian di pasar membantu ayahnya Malika?” tanya Ibu Suli

“ Ya betul Bu, hal ini tidak seberapa jika dibandingkan denga kesalahan saya pada Malika!” jawab Andi

“ Sudahlah Andi, Joko aku sudah memaafkan kalian. Aku bangga kalian bisa bersikap kesatria” jawab Malika.

Tak berapa lama Ibu Suli menyuguhkan makanan nasi jagung, sayur lodeh, tempe, sambal dan ikan asin. Mereka tampak makan bersama dengan lahap dan bercengkrama akrab. Setelah sholat maghrib berjamaah Andi dan Joko berpamitan pulang.

*****

Hari Senin setelah upacara suasana kelas tenang, setelah berdoa aku membuka pelajaran dengan bertanya pengalaman hari Minggu kemarin saat berkunjung ke rumah temannya.

Satu persatu mereka menceritakan di depan kelas, demikian halnya Andi dan Joko. Malika tampak tersenyum sambil menatap ke arahku. Dalam senyumnya terselip ucapan terima kasih.

Satu langkahku membawa perubahan kecil yang berarti bagi kehidupan seorang Malika. Sebenarnya banyak Malika- Malika lain yang membutuhkan kepedulian kita sebagai seorang guru. Ilmu boleh berkembang dengan pesat tapi sikap sopan, saling menghargai dengan beempati pada orang lain tetap harus diperjuangkan.

Selamat berjuang seluruh guru Indonesia, langkah kecilmu merupakan modal besar dalam mewujudkan merdeka belajar yang berpihak pada murid. Semangat dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila.

PENULIS

Halifah , S.Pd

Lahir dari keluarga yang sederhana, merantau ke Jember tahun 1993. Sekarang bertugas di UPTD SATDIK SDN Dukuhmencek 02,Kecamatan Sukorambi Jember Jawa Timur. Penulis lahir di Pamekasan pada tanggal 5 Juni 1970 dari pasangan Bapak Ahmad Sukandar dan Ibu Syarifah. Mulai mengajar tahun 2003, lulus SPGN Pamekasan Madura tahun 1989. Melanjutkan kuliah di IKIP PGRI Jember mulai tahun 2005 dan lulus pada tahun 2010. Mempunyai motto “ WRITE EVERY DAY” karena pikiran harus dituliskan pada HITAM di ATAS PUTIH. lifaumi7@gmail.com  WA 085749903570

788 thoughts on “MALIKA”
  1. Wah.. kakak kelas ni saya juga SPG Pamekasan alumni 1990
    Cerpennya bagus bunda komennya mungkin kalau berkunjung jangan seharian.. mungkin setengah hari

  2. Peristiwa bullying hampir selalu terjadi di setiap sekolah. Korban bullying biasanya adalah siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. Pada cerita diatas guru sudah tepat dalam menangani kasus bullying dimana semua pihak yaitu guru dan siswa yang menjadi pelaku ataupun korban bullying dilibatkan untuk mengatasi permasalahan tersebut

  3. Peristiwa bullying hampir selalu terjadi di setiap sekolah. Korban bullying biasanya adalah siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. Pada cerita diatas guru sudah tepat dalam menangani kasus bullying dimana semua pihak yaitu guru dan siswa yang menjadi pelaku ataupun korban bullying dilibatkan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

  4. Cara mengatasi bullying :
    Tanggapi kejadian itu dengan serius.
    Hargai dan berterima kasihlah pada siswa tersebut karena telah melapor kepada Anda.
    Yakinkan dia bahwa itu bukan salahnya.
    Tunjukkan empati.
    Bantu anak yang di-bullyuntuk membela dirinya sendiri – bahwa dia bisa mengatakan tidak suka jika dikerjai oleh temannya.
    Tanyakan kepada anak tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat dia merasa aman.

  5. Bagus dan inspiratif tapi bingung sama POVnya itu menggunakan POV berapa? Karena kok ibu guru tdk ikut ke rumah Malika dan ke pasar tapi seolah² tahu segalanya padahal jika POV 1 menggunakan “Aku” Bercerita hanya sebatas yg terlihat kecuali POV 3 (tidak ada keterangan untuk perubahan POV) dan untuk bahasa anak terlalu tinggi kurang lugas

  6. Sungguh menarik dan sangat berkesan…. Mungkin ada sebagian pembaca yang akan berlinang air mata, mata air yang terbendung tiada tertumpahkan.
    Ibu angkat Malika, ibu Halifa teruslah berkarya.

    1. Jadi terinspirasi dengan cerita Ibu. Semoga bully-ing dapat dikurangi dan dihilangkan dengan ide di cerita bu Halifah.

  7. Cerita yg sangat menginspirasi sekali. Tidak semua orang bisa memiliki sikap empati. Bisa merasakan yang orang lain rasakan memang harus ditumbuhkan sejak dini. Mudah-mudahan saya juga bisa mempraktikkannya untuk anak didik, sehingga bisa mengurangi pembulian yang biasa terjadi di kehidupan anak-anak.

    Sukses selalu Bu ifa… Semangat menginspirasi dan bermanfaat untuk orang banyak 😍👏

  8. Ceritanya sangat menginspirasi. Pesan moral nya bagus. Sikap Andi dan Joko yg mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf adalah sikap yang baik dan bertanggungjawab

  9. Cerita yang bagus…teruslah berkarya dengan memberikan cerita-cerita yang lebih menginspirasi dan bermanfaat bagi pembacanya
    Sukses selalu bu…

  10. Inspiratif bu, prakarsa perubahannya. Banyak kasus seperti itu di sekolah. Saya tunggu tulisan inspirasinya bu

  11. Cerita tentang Malika membuat diri masuk ke dalam alur cerita dan merasakan bermacam- macam emosi yang ada

  12. Kisah yang menginpirasi
    Bulliying memang kekerasan spikologi yang sangat berdampak bagi si korban.
    Lanjut terus cerita2 yang menginpirasi ….

  13. Cerpen yang Sangat menarik dan menginspirasi ..
    bullying dampaknya sangat luas sekali mulai dari prestasi akademis, kehidupan sosial, dan kesehatan mental…
    Stop bullying

    Sukses selalu bu..Kami tunggu cerpen cerpen menarik selanjutnya

  14. Cerita ini memberikan gambaran dalam membuat sebuah prakarsa kita harus menanamkan empati kepada murid agar dia merasa dihargai. Semoga kedepannya semua guru di Indonesia bisa memberikan ruh adab kepada para muridnya.

  15. Sangat menginspirasi sekali bu
    Semangat bu terus berkarya dan semoga saya juga bisa mengikuti jejak bu ifa 🤭

  16. Luar biasa bu holifah, saya membacana seraya membayangkan kejadian yang sebenarnya, pembentukan karakter empati, simpati saat ini sangat penting ditanamkan ke anak didik kita untuk bisa saling menghargai dan menghormati sesama.
    Sangat menginspirasi, semoga tidak hanya berhenti sampai di sini, semangat merdeka belajar 👍

  17. Keren bu….
    Setidaknya anak anak tau pentingnya saling menghargai….baik kepada teman sendiri maupun orang lain.
    Dan sikap membully teman jangan pernah terjadi disekolah….perlu perhatian dari guru juga untuk segera mensikapi agar pembullyan tersebut tidak terus terusan terjadi.

  18. Saya fokus pada amanat dalam cerpen “Malika”… Amanat dalam cerpen tersebut semoga menjadi banyak hikmah bagi para penikmat sastra terutama bagi para guru dalam mendidik tunas muda harapan bangsa. Kisah MALIKA….mungkin bisa menyentuh hati bagi anak didik kita atau mungkin bagi para pembaca. Bagi diriku kisah itu mengingatkan aku pada masa aku sekolah. Meskipun tidak seratus persen sama. Ketika aku membaca kisah MALIKA, hatiku terenyuh mataku berkaca-kaca, dan lamunanku teringat masa laluku yang hidup di bawah sederhana. Harapanku bagi pembaca semoga hati kita lebih baik setelah membaca kisah MALIKA… Amin

  19. Sangat bagus… Tema yang di angkat sesuai dengan kejadian yang sering terjadi di sekolah… Sehingga dapat memberikan gambaran bahwa pentingnya saling menghargai kepada teman dan orang lain.

  20. Ceritanya sangat menginspirasi sekali….

    Semangat berkarya dan sukses selalu Bu…

    Kami tunggu terbitan terbarunya…..

  21. Cerpen yg sangat menginspirasi untuk pendidik lainnya dalam mengatasi bullying. Keren bu Ifa … Semangat untuk terus berkarya. Kami tunggu karya ibu yg selanjutnya

  22. Murid saat ini memang harus banyak belajar sopan santun dan menghargai semua warga sekolah, karena sekarang kesopanan mulai luntur.

  23. Sedikit masukan untuk dialog terlalu fomal untuk anak-anak. Tapi kalau sudah terbiasa memakai bahasa yang baik dan benar, okelah.

  24. Sopan santun siswa sudah mulai berkurang tidak seperti jaman saya sekolah dulu. Mungkin kalau di pesantren masih kental untuk adab sopan santunnya, terutama pada gurunya.

  25. Murid yang sering dibully akan merasa minder dan tidak bergaul dengan temannya. Kasihan kalau dibiarkan, harus segera ditangani, betul bu Guru.

  26. Belajar tak harus selalu di sekolah. Di lingkungan masyarakat bisa belajar terutama tentang bagaimana kita menghargain orang lain.

  27. Anak yang biasa membully sebenarnya kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Jika dibesarkan dengan kasih sayang pasti dia akan memperlakukan orang lain dengan kasih sayang juga.

  28. Kasihan Malika, seperti nama ponakanku. Semoga jadi anak yang berhasil Malika. Kelak bisa menggantikan bu Halifah

  29. Teladan yang baik dari orang tua dan guru akan membuat anak mencontoh. Jangan bosan menasehati anak agar menjadi anak yang baik. Semangat bu guru

  30. Cerpennya menarik untuk dibaca,membawa manfaat bagi yang membacanya terus berkarya untuk bangsa dan membawa amanah sukses selalu buat Bu ifa

  31. Belajar berempati terhadap orang lain sangat baik ditanamkan mulai kecil. Semangat Bu IFA semoga jadi inspirasi.

  32. Прогон сайта с использованием программы “Хрумер” – это способ автоматизированного продвижения ресурса в поисковых системах. Этот софт позволяет оптимизировать сайт с точки зрения SEO, повышая его видимость и рейтинг в выдаче поисковых систем.

    Хрумер способен выполнять множество задач, таких как автоматическое размещение комментариев, создание форумных постов, а также генерацию большого количества обратных ссылок. Эти методы могут привести к быстрому увеличению посещаемости сайта, однако их надо использовать осторожно, так как неправильное применение может привести к санкциям со стороны поисковых систем.

    Прогон сайта “Хрумером” требует навыков и знаний в области SEO. Важно помнить, что качество контента и органичность ссылок играют важную роль в ранжировании. Применение Хрумера должно быть частью комплексной стратегии продвижения, а не единственным методом.

    Важно также следить за изменениями в алгоритмах поисковых систем, чтобы адаптировать свою стратегию к новым требованиям. В итоге, прогон сайта “Хрумером” может быть полезным инструментом для SEO, но его использование должно быть осмотрительным и в соответствии с лучшими практиками.

  33. À l’heure actuelle, les logiciels de contrôle à distance sont principalement utilisés dans le domaine bureautique, avec des fonctions de base telles que le transfert de fichiers à distance et la modification de documents.

  34. Puede utilizar un software de gestión para padres para guiar y supervisar el comportamiento de los niños en Internet. Con la ayuda de los siguientes 10 software de administración de padres más inteligentes, puede rastrear el historial de llamadas de su hijo, el historial de navegación, el acceso a contenido peligroso, las aplicaciones que instalan, etc.

  35. Maintenant, la technologie de positionnement est largement utilisée. De nombreuses voitures et téléphones portables ont des fonctions de positionnement, et il existe également de nombreuses applications de positionnement. Lorsque votre téléphone est perdu, vous pouvez utiliser ces outils pour lancer rapidement des demandes de localisation. Comprendre comment localiser l’emplacement du téléphone, comment localiser le téléphone après sa perte?

  36. Hi, just required you to know I he added your site to my Google bookmarks due to your layout. But seriously, I believe your internet site has 1 in the freshest theme I??ve came across.Seo Paketi Skype: By_uMuT@KRaLBenim.Com -_- live:by_umut

  37. Hi, just required you to know I he added your site to my Google bookmarks due to your layout. But seriously, I believe your internet site has 1 in the freshest theme I??ve came across.Seo Paketi Skype: By_uMuT@KRaLBenim.Com -_- live:by_umut

  38. Hi, just required you to know I he added your site to my Google bookmarks due to your layout. But seriously, I believe your internet site has 1 in the freshest theme I??ve came across.Seo Paketi Skype: By_uMuT@KRaLBenim.Com -_- live:by_umut

  39. Hi, just required you to know I he added your site to my Google bookmarks due to your layout. But seriously, I believe your internet site has 1 in the freshest theme I??ve came across.Seo Paketi Skype: By_uMuT@KRaLBenim.Com -_- live:by_umut

  40. Hi, just required you to know I he added your site to my Google bookmarks due to your layout. But seriously, I believe your internet site has 1 in the freshest theme I??ve came across.Seo Paketi Skype: By_uMuT@KRaLBenim.Com -_- live:by_umut

  41. Hi, just required you to know I he added your site to my Google bookmarks due to your layout. But seriously, I believe your internet site has 1 in the freshest theme I??ve came across.Seo Paketi Skype: By_uMuT@KRaLBenim.Com -_- live:by_umut

  42. Hi, just required you to know I he added your site to my Google bookmarks due to your layout. But seriously, I believe your internet site has 1 in the freshest theme I??ve came across.Seo Paketi Skype: By_uMuT@KRaLBenim.Com -_- live:by_umut

  43. Hi, just required you to know I he added your site to my Google bookmarks due to your layout. But seriously, I believe your internet site has 1 in the freshest theme I??ve came across.Seo Paketi Skype: By_uMuT@KRaLBenim.Com -_- live:by_umut

  44. ラブドールwomen may see meeting these standards and “playing the game” as the only way to resolve their problem.It is unclear if this technique of “weaponizing beauty” will solve the problem of most women who face discrimination due to their looks.

  45. Reduced fees are not simply economical in mother nature: you might help save the mental and physical Electrical power of relationship a human associate too. Most of us guide a fast paced lifestyle with our attention divided among the operate, house, close friends, in addition to love lifetime.

  46. Offering validation helps a couple deepen their connection through active listening and non-judgmental acceptanc Healthy CommunicationOpen and authentic communication is foundational for every healthy and fulfilling relationship,but may be most significant when trying to understand your partner’s lived experiences,人形 エロ

  47. エロ 人形So…Don’t tell him his penis is huge (unless it really is)Don’t tell him he is the best lover you’ve ever had (unless he really is)Don’t tell him your face is numb for cumming so hard (unless it really is)Instead:Do bring your mouth right by his ear,so that he can hear your breathing and moaning.

  48. I explored several Internet forums on this topic so I could examine what different respondents had to say about the meaning of this poignant expression.えろ 人形And the results of my informal “field study” turned out to be a lot less predictable—and far more suggestive—than I’d anticipated.

  49. comのドールコレクションは非常に多様で、さまざまなニーズに対応しています.各ドールのページには詳細な説明と高解像度の画像があり、商品の特徴をしっかりと把握することができます.中国 えろ

  50. So why not give a regular Tuesday morning a bit of a boost with some fancy silk skivvies?White lace garter belt and matching lingerie set Can I wear stockings without a garter belt?If you like the look of stockings but aren’t a fan of garter belts,some brands offer hold-ups,sexy velma cosplay

Leave a Reply

Your email address will not be published.